Tips Ringan

Tetap Perlu Grease
4607posisi-adib-1.jpgCVT tidak sepenuhnya harus bebas dari debu, oli dan air. Tetap perlu grease alias pelumas kental untuk mengurangi gesekan. Khusus skubek Yamaha, gemuk dijual sepasang dibanderol sekitar Rp 15 ribu. Diklaim sebagai gemuk khusus tahan panas dan tidak gampang meleleh ketika suhu tinggi.

Namun jika kita beli dapat 2 grease dalam satu kemasan tapi beda peruntukan. Satu di kemasannya tertulis primary sheave grease dan satunya lagi tertulis scondary sheave grease.
Dalam penggunaan harus pada tempatnya. Jangan sembarang tempat yang malah bisa berakibat selip. khusus untuk primary sheave grease, posisinya dioleskan di bosh dalam puli primer. Puli primer biasa disebut juga puli depan atau drive pulley. Puli ini sebagai rumah roller
4608posisi-adib-2.jpg
Fungsi primary sheave grease untuk melumasi bushing puli yang dibuat dari kuningan, bergesekkan dengan bushing yang sudah dihardening. Khusus di skubek Yamaha di puli primer juga terdapat sil sebagai penahan grease agar tidak berceceran.

Di skubek lain seperti di Honda dan Suzuki Spin 125 tidak dilengkapi sil pada puli primer. Sehingga tidak mungkin diolesi grease. Ini menyebabkan bosh di puli skubek Honda dan Suzuki Spin rentan lepas. Karena gesekan kelewat tinggi tanpa grease. Kecuali Skydrive atau Skywave yang sudah dilengkapi sil.

Selain itu juga, bushing yang dibuat dari logam yang dihardening jika tanpa grease pastinya juga tetap akan mudah baret. Akibatnya umur pakai komponen itu jadi lebih pendek.

Lanjut ke cara penggunaan scondary sheave grease. Digunakan untuk puli sekunder atau puli belakang. dioleskan pada sliding sheave sebelum dipasang penutupnya (Gbr. 2)

*****

Awasi Belt Kendur

4310roda-duk-dvd-1.jpgNaik skubek ada bunyi dak..dik..duk.. di rumah CVT pastinya nggak enak. Apalagi hentakan terjadi saat grip gas dibuka perlahan. Persis motor bebek atau sport yang mengalami gejala rantai mulai kendur.

Persoalan ini umumnya terjadi di semua merek skubek yang kerja perantinya saling berkaitan. Buat yang alami hal itu, pasti ada part gak normal alias rusak. Akibatnya peranti di dalam rumah CVT jadi tidak bertalian. Dan untuk menganalisisnya, tanya langsung mekanik.

Mendeteksi CVT bunyi, cover dan semua komponen wajib dilepas. Sekalian mendeteksi part sudah aus dan minta diganti, 4311roda-duk-dvd-2.jpg

Paling awal cek kondisi belt. Bila sabuk dari karet campur benang mulai kendur, buka-tutup kedua puli jadi telat. Efeknya, kampas kopling pun lambat mentransfer tenaga ke roda belakang. Alhasil, timbul hentakan di girboks yang bercelah renggang.

Selain belt kendur, lihat ketebalan kampas sentrifugal (gbr. 1). Jika tapak sepatu kampas mulai tipis, biasanya jarak buka-tutup kampas tambah jauh. Makanya suara dak..,dik..,duk.. terasa.

Belt kendur bisa dilihat pada retakan di lingkar dalam. Tepatnya di bagian belt bergelombang (gbr. 2)

Tapi, kalau belum punya dana ganti kampas sentrifugal dan belt, meredam hentakan bisa aja ganti roler asli sama lebih berat pakai yang lebih ringan.

***** 

Bukan Putus Cinta

2530v-belt-angus-axl-1.jpgPutus v-belt berbeda dengan putus cinta. Putus cinta didahului dengan pertengkaran. Tapi putus v-belt tidak ada gejala apa-apa. Langsung putus , tus, tus tanpa aba-aba segala.

Nah, kejadian seperti ini sebenarnya bisa dicegah. Tentu lewat cara mendeteksi dini. Umumnya, v-belt mempunyai umur pemakaian tertentu. Misalnya, pemakaian hingga 15–20 ribu kilometer. Jika lewat dari kilometer yang ditentukan pabrikan, tentu hal yang tak diinginkan bisa saja terjadi. Putus!2531v-belt-angus-axl-2.jpg

Lihat bagian dalam atau bagian v-belt yang bergigi di sisi dalam. Jika mau putus biasanya ada retak, itu artinya v-belt sudah aus dan minta ganti, melihat retak atau tidaknya, sobat kudu menekuk v-belt itu.

2532v-belt-angus-axl-3.jpgSelain cara ini, ada juga ciri fisik yang bisa dikenali jika v-belt aus. Yaitu, di sisi samping belt, sudutnya terlihat lebih ramping atau tajam ketimbang belt standar. Hal ini terjadi karena belt terus bergesekan dengan puly,

Dari pemakaian sendiri, ketika v-belt aus, biasanya menimbulkan suara berisik di rumah CVT. Ya, macam rantai yang kendur aja. Belum lagi, v-belt menjadi mulur akibat aus. Akibatnya, tutup CVT atau crankcase kerap tergesek belt.

Ketika dipakai, akselerasi awal juga biasa jadi selip. Seperti gas diputar tapi tenaga yang dihasilkan tidak sesuai putaran itu, 

Lebih cepat atau tidak ausnya belt ini, tergantung dari berbagai faktor. Misalnya karena beban yang diputar tidak sesuai ketentuan yang seharusnya. Contohnya, belt dan mesin standar dipaksa memutar ban dengan lebar yang tak lazim. Misal, ban ukuran 140/80-14.2533v-belt-angus-axl-4.jpg

Begitunya kekuatan yang harus dikeluarkan dan dibutuhkan belt untuk menggerakkan roda, membutuhkan tekanan yang lebih besar dari seharusnya. Hal inilah yang bikin jadi cepat aus.

Selain pemakaian ban yang lebarnya tak sesuai standar yang ditentukan pabrikan, besarnya power juga bisa menyebabkan belt cepat aus. Misalnya di motor balap.

Ketika mesin sudah mengalami kenaikan tenaga akibat bore up yang sangat ekstrem, maka belt juga akan berpengaruh. Karena entakan yang tercipta membuat tekanan belt juga semakin besar,

Makanya, nggak sedikit juga beredar di pasaran belt aftermarket. Tentunya, belt ini ada juga yang mempunyai bahan berbeda dari belt standar. Misalnya, mempunyai bahan yang lebih kuat. Sehingga masalah selip atau belt aus akibat pemakaian yang tak lazim bisa teratasi.

Sayangnya, tidak selamanya belt alias sabuk variasi itu bisa langsung diaplikasi lho. Bisa saja selip ataupun terlalu keras jika diaplikasi di motor matik standar sobat.

Nah, agar semua hal itu tidak terjadi, nggak ada salahnya melakukan pengecekan. Terutama buat yang sudah melewati batas masa penggantian belt.

Oh ya! pemakaian panjang setiap harinya juga bikin endurance v-belt cepat putus. Misalnya sekali jalan 30 km tanpa istirahat dicampur macet. Walau pemakaian masih 10.000 km bisa saja putus.

***** 

Ayo Melacak Sumber Bunyi!

5559dumper-gt-(1).jpgPernah alami suara berisik dari bagian kopling di CVT skubek sobat? Coba periksa dengan teliti. Sebab, gejala ini bisa diakibatkan dari karet dumper kopling yang haus.

Part yang berfungsi untuk menahan sepatu atau kampas kopling sentrifugal. Kopling ini ada tiga sepatu. Misalnya di Yamaha Mio. Jika karet ini aus, bisa menyebabkan timbul suara tidak nyaman.

Sejatinya, kopling sentrifugal ini akan membuka untuk menekan mangkuk kopling seiring bukaan gas. Gitu juga ketika rpm rendah, maka kopling akan kembali ke posisi semula.5560dumper-gt--(2).jpg

Begitunya suara yang disebut di atas tadi timbul ketika sepatu kopling kembali ke posisi asal. Kembalinya, tak lagi diredam karet yang kondisinya aus. Akhirnya, sepatu itu berbenturan dengan sepatu kopling lainnya.

Gejala lain yang ditimbulkan, ketika berjalan. Laju motor diawal berjalan, se-perti tersendat sendat. Makin terasa ketika sering melakukan buka-tutup gas.

Kondisi ini disebabkan bukaan atau tekanan kampas kopling ke mangkuk kopling tidak rata.

Ganti part ini, sobat kudu siapkan uang Rp 235 ribu untuk satu set pe-rangkat kopling. Atau, bisa ganti karet aja harga Rp 5.000 satu karetnya.

*****

Fleksibel dari Mio

4905karet-monting-adib-1.jpgDidukung sokbreker ganda, handling dan redaman kejut Yamaha Nouvo-Z mestinya lebih sip. Sebab rumah CVT, lengan ayun dan sokbreker yang terhubung ke sasis lewat as ayun bekerja kompak. Beban pengendara pun imbang dan tidak fokus pada satu suspensi seperti skubek pada umumnya.

Skubek biasa disebut tipe Lele atau Z itu malah kurang enak bantingannya. Bahkan saat meluncur di atas jalan berlubang, dari roda belakang sering muncul suara ‘dukk’ sangat keras.

Dari hasil penelusuran, penyebabnya adalah baut pengikat karet mounting Nouvo series kurang fleksibel. Hal ini lantaran batang baut mounting bentuknya kotak dan tidak bulat seperti biasa. Makanya agak kaku saat lengan ayun dapat beban,4906karet-monting-adib-2.jpg

Penyebab baut mounting model kotak kurang fleksibel lantaran gerak bantalan as ayun hanya bertumpu pada baut dan karet (Gbr. 1). Sedangkan yang ideal itu, kalau karet mounting dengan baut pengikatnya juga berkerja. Sehingga laher di dalam undur-undur bekerja tidak terlalu berat dan juga tetap awet.

Masalahnya, kalau peranti ini masih baru tidak jadi soal dengan kemampuan yang diinginkan. Yang repot kalau karet sudah keras atau rusak akibat dimakan usia. Biasanya lari skubek makin liar atau malah rigid karena karet memang sudah mati

Biar handling Nouvo makin mantap mending diganti dengan mounting punya Yamaha Mio. kebetulan komponen penstabil mesin dan rumah CVT pada sasis itu punya dimensi yang sama persis. Sehingga dapat dengan mudah untuk diterapkan.

Yang membedakan cuma bentuk baut dan bushing mounting. Kalau punya Nouvo kotak, punya Mio justru bulat. Nah, perbedaan bentuk itu yang bikin gerak mounting saat dipasang pada undur-undur jadi tidak kaku. Dengan begitu, handling Nouvo pun jadi lebih mantap,

Namun untuk menerapkan mounting Mio di Nouvo, ada beberapa komponen yang mesti disiapkan. Di antaranya 2 bauh mounting Mio plus mur-baut bulat. Agar hasilnya maksimal, tidak lupa 2 karet batalan mouting dan dua buah laher di dalam undur-undur juga sekalian diganti (Gbr. 2).

Kalau cuma ganti mounting, harga per satuannya sekitar Rp 35 ribu x 2 plus 2 mur-baut panjang Rp 10 ribu. Sedangkan harga karet bantalan ada di kisaran banderol Rp 15 ribu dan 2 buah laher undur-undur seharga Rp 50 ribu.

*****